Pernalaran Induktif

Pernalaran Induktif

Pernalaran induktif adalah pernalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum. Dengan kata lain, simpulan yang diperolah tidak lebih khusus dari pada pernyataan (premis).
Beberapa bentuk pernalaran induktif adalah sebagai berikut:

1. Generalisasi

Ialah proses pernalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan    simpulan yang bersifat umum.

Contoh:
Jika dipanaskan , besi memuai
Jika dipanaskan, tembaga memuai
Jika dipanaskan, emas memuai
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai

2. Analogi
Analogi adalah cara penarikan pernalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.

Contoh:
Danar adalah lulusan akademi A
Danar dapat menjalankan tugasnya dengan baik
Retno adalah lulusan akademi A
Oleh sebab itu, retno dapat menjalankan tugasnnya dengan baik.

Tujuan pernalaran secara analogi adalah sebagai berikut

  1. Analogi dilakukan untuk meramaikan kesamaan
  2. Analogi digunakan untuk menyingkapkan kekeliruan
  3. Analogi digunakan untuk menyususn klasifikasi

3. Hubungan klausa
Hubungan klausa adalah pernalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Misalnya: tombol ditekan, akibatnya tombol berbunyi.
Dalam kaitannya dengan hubungan klausa ini, ada tiga hubungan antar masalah, yaitu sebagai berikut:

  1. Sebab akibat
    Sebab akibat ini berpola A menyebabkan B. disamping itu hubungan ini dapat berpola A menyebabkan B, C,D dan seretusnya. Jadi, dari satu peristiwa yang dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu.
  2. Akibat – sebab
    Akibat sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi kedokter, kedokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Akan tetapi, dalam pernalaran jenis akibat-sebab ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
  3. Akibat- akibat
    Akibat-akibat adalah suatu pernalaran yang menyiratkan penyebabnya peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada suatu “akibat” yang lain.contohnya adalah sebagai berikut.
    Ketika pulang dari pasar, ibu retno melihat tanah dihalamannya becek. Ibu langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah.
  4. Salah nalar
    salah nalar adalah suatu gagasan, fikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru atau cacat. Salah nalar ini disebabkan ketidak tepatan orang mengikuti tata cara pikirannya.

a. Deduksi yang salah

  • Salah nalar yang disebabkan oleh deduksi yang salah merupakan salah narasi yang amat sering dilakukan orang. Hal ini terjadi karena orang salah mengambil simpulan dari suatu silogisme dengan diawali oleh premis yang salah satu tidak memenuhi syarat.Beberapa salah nalar jenis ini adalah sebagai berikut
    1. Pak ruslan tidak dapat dipilih sebagai lurah disini karena dia miskin
    2. Bunga anggrek sebetulnya tidak perlu dipelihara karena bunga anggrek banyak ditemukan dalam hutan
    3. Dia pasti cepat mati karena dia menderita penyakit jantung

     

    b. Genarasi terlalu luas

Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung gereralisasi tidak seimbang dengan besarnya gereralisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah. Beberapa salah nalar jenis ini adalah sebagai berikut:

  1. Gadis bandung cantik-cantik
  2. Kuli pelabuhan jiwanya kasar
  3. Arang makasar pandai berdayung

 

c.  Pemilihan terbatas pada dua alternatif

Salah nalar ini dilandasi oleh pernalaran alternative yang tidak dapat dengan pemilihan “itu” atau “ini”.

 Contoh;

Engkau harus mnegikuti kehendak ayah , atau engkau harus berangkat dari rumah ini.

 

d. Penyebab yang salah nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadi pergeseran maksud. Orang tidak menyadari bahwa yang dikatakannya itu salah .
Contoh:
Matanya buta sejak beberapa waktu yang lalu. Itu tandanya dia melihat gerhana matahari total.

 

e. Analogi yang salah.
Salah nalar dapat terjadi apabila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah pad segi yang lain.
Contoh:
Retno seorang alumni universitas Gunadarma, dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Oleh sebab itu, danar seorang alumni universitas Gunadarma , tentu dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.

 

f. Argumentasi bidik orang
Salah nalar jenis ini adalah salah nalar yang disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seorang dengan tugas yang diembannya. Dengan kata lain, sesuatu itu selalu dihubungkan dengan orang lain.
Contoh:
Program keluarga berencana tidak dapat berjalan didesa kami karena petugas keluarga berencana itu mempunyai anak 6 orang.

 

g. Meniru-niru yang sudah ada
Salah nalar jenis ini adalah salah nalar yang berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan kalau atasan kita melakukan hal itu.
Contoh:
Peserta penataran boleh pulang sebelum waktunya karena para undangan yang menghadiri acara pembuka pun sudah pulang semua.

 

h. Penyamaan para ahli
Salah nalar ini disebabkan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan pandangan yang sama. Hal ini akan mengakibatkan kekeliruan mengambil simpulan.
Contoh:
Perkembangan system pelayaran kita dapat dibahas secara panjang lebar oleh ahmad panu , seorang tukang kayu yang terkenal itu.

Sumber: www.google/pernalaran induktif/.com